Ya! Saya kembali! =D
Beberapa minggu meninggalkan jagat per-blog-an, ternyata ada beberapa perubahan yang terjadi di dunia nyata. Tentu, ini adalah wajar, seperti kata seorang bijak yang saya lupa namanya, perubahan itu pasti, dan satu yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri.
Jadi, apa sajakah perubahan yang terjadi itu??
Pertama, saya sudah boleh makan es krim lagi!!!! =D perjanjian (entah dengan siapa) untuk tidak makan es krim sudah selesai. Dimulai dengan dua orang anak yang menjual koran Re**bl*ka di depan K*C Jalan Riau – Bandung, dan diakhiri secara simbolis dengan seorang anak perempuan di depan Mesjid Raya Bogor.
Kedua, kota tempat kelahiran saya sudah dikotori oleh kaki-kaki seorang presiden gila perang dari negara lain. Saya agak malas membahasnya, karena sudah dibahas di ribuan situs lain. Tapi yang jelas, saya kurang sepakat kalau motifnya itu politis. Saya lebih melihat motif ekonomi untuk menyelamatkan target pasar produk2 amerika di negara saya ini, karena produk2 china sudah mulai membanjiri pasar domestik Indonesia, menggeser pasar yang sebelumnya dikuasai Amerika. Dan terbukti, sehari setelah kunjungan ke Bogor, tersiar kabar bahwa China memperkuat hubungan dagang dengan India. Tentu, Indonesia tetap menjadi sasaran utama Amerika, karena penduduknya masih suka makan di McD dan menggunakan Nike dengan rasa bangga... entah mengapa.
Toh motif ekonomi ini juga berimbas langsung terhadap Kota Bogor, dimana ribuan sopir angkot marah-marah, ratusan pedagang kaki lima mengucap sumpah serapah, ribuan masyarakat Bogor yang memang kurang hiburan menganggap Bush seperti kuda lumping yang lucu untuk ditonton, dan ribuan pekerja yang biasa ulang-alik Jakarta-Bogor bersorak sorai bergembira karena punya alasan untuk membolos.
Ketiga, masih terkait dengan yang kedua, Ki Gendeng Pamungkas akhirnya mengakui kekalahannya. Padahal sebelumnya sudah potong kambing segala. Sesuatu yang sebelumnya jarang terjadi. Meski begitu, di salah satu koran murahan penyebar gosip di kereta ekonomi jabotabek, disebutkan bahwa Gendeng mengaku kalah karena dikeroyok oleh 6 dukun yang disewa pemerintah untuk melindungi Bush. Oke, satu hal yang tidak berubah dari isu yang satu ini adalah ... ternyata masih saja ada yang percaya sama yang beginian.
mmm... apalagi ya?
O iya, pipa gas di Porong meledak karena tertekan tanggul lumpur panas yang runtuh. Bakrie akhirnya mau terjun ke lapangan, setelah Lapindo dijual tentunya.
Seorang anak di Bandung meninggal karena di-Smack Down oleh 3 orang temannya. Ini juga sesuatu yang baru, mengingat resiko ini sebelumnya masih berupa wacana dan belum mampu menghentikan tayangan Smack Down (atau sejenisnya) di tivi. Sekarang sudah kejadian, kita tunggu apa yang terjadi selanjutnya.
Perkembangan lain, saya sepertinya tahun depan bakal didepak dari tempat kerja sekarang. Ini juga sesuatu yang baru, walaupun gelagatnya sudah tercium dari dulu. Sesuatu yang wajar, mengingat sering berkelahi dengan seorang raja kecil di sini. Meski begitu, dari sekian banyak perdebatan dan perkelahian dengan sang raja kecil itu, tidak ada satupun yang saya sesali. Dalam perdebatan-perdebatan itu, insya Allah saya mempertahankan apa yang saya rasa benar, atau setidaknya, menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang saya emban ketika mengambil pekerjaan ini. Perkara karena saya mencoba menjaga substansi atau efisiensi lantas tidak ada uang yang bisa dialirkan ke ”pos lain”, itu sama sekali bukan urusan saya. Kalaupun akan didepak, ya sudah, toh memang itu resikonya. Seorang teman kerja yang bersimpati memang menyarankan saya untuk tidak terlalu sering bersitegang dengan atasan, dan berusaha mengambil hatinya, supaya bisa tetap kerja di sini. Tapi saya rasa, tidak ada alasan untuk saya melakukan hal itu. Toh sampai saat ini saya tetap menunjukkan sikap hormat kepadanya, dalam batas-batas profesional, karena dia memang atasan, dan orang yang lebih tua. Jadi, kita lihat kemana Allah akan menunjukkan jalan untuk saya tahun depan. Sesungguhnya, hanya Allah yang maha mengetahui apa yang terbaik untuk kita toh?
Perubahan lain, suhu udara di Bandung pada siang hari saat ini bisa mencapai 30 derajat celcius. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi, karena seingat saya ketika kuliah, bahkan pada siang hari pun masih ada alasan untuk memakai jaket. Sekarang? Sekedar BPAG (Biar Panas Asal Gaya) saja sepertinya. Terkait dengannya tentu adalah perubahan siklus musim hujan tahun ini, dimana musim november masih bernuansa kemarau.
Meski begitu, ada banyak juga hal-hal lain yang ternyata tidak berubah!
Apa saja yang status quo itu?
Pertama, ya itu tadi, terkait kedatangan Bush, ternyata masih ada saja orang yang percaya orang Gendeng. Dan kedua, mental terjajah bangsa ini masih terungkap dengan jelas. Mental terjajah? Ya itu, mental yang mengatakan bahwa ”bule=superior”. Tidak percaya? Coba saja lihat bagaimana kedatangan Bush disambut sedemikian rupa. Padahal kalau dia takut mati kalau kesini, ya jangan kesini.
Contoh lain mental terjajah, kita bisa lihat di acara-acara semisal ”bule gila”, ”turis dadakan” dsb yang mengeksploitasi kekaguman orang Indonesia atas ”bule”. Kesannya aneh betul sepertinya kalau ada orang bule yang menjadi tukang sapu atau tukang daging atau supir bajaj. Apakah kita pikir bahwa hanya warga negara Indonesia asli yang bisa miskin, sementara orang bule sedemikian hebatnya sehingga menjadi supir bajaj adalah satu fenomena alam yang luar biasa? Demikian juga dalam rapat-rapat yang pernah saya ikuti (terkait pekerjaan saya), yang beberapa peserta rapatnya adalah orang bule, sangat terlihat sekali bahwa manusia Indonesia (contoh, birokrat-birokrat yang waktu itu bersama saya) hanya berani mengkritik atau menyanggah pendapat yang disampaikan oleh sesama orang Indonesia. Begitu orang bulenya bicara, biasanya yang mengikuti adalah anggukan kepala dari semua orang dan tiba-tiba jalannya rapat jadi mengikuti jalan pikiran si bule.
Saking penasarannya, saya bersama dua orang bule pernah mencoba berkonspirasi. Dalam sebuah workshop di Jogja pada bulan Februari lalu, ada sebuah usulan saya yang ditolak mentah-mentah oleh forum, meskipun argumentasi yang lebih banyak terdengar adalah karena saya ”masih muda dan kurang pengalaman”. Pada sesi istirahat, 2 orang bule menghampiri saya dan mengatakan bahwa usulan saya sebenarnya baik. Maka saya minta mereka yang menyampaikannya pada sesi berikutnya. Dan mereka melakukannya. Seperti yang kami bertiga perkirakan, semua orang kemudian mengangguk-ngangguk, entah karena mengerti atau karena tidak mengerti apa yang diomongkan si bule dalam bahasa Inggris itu. Pada akhirnya, minimal fenomena itu bisa menjadi bahan obrolan kami yang penuh tawa ketika makan malam. Dan menjelaskan mengapa bangsa ini masih berada dibawah bayang-bayang bangsa asing. Salah satunya karena mentalnya masih terjajah.
Apalagi yang tidak berubah?
Golkar masih menunjukkan dirinya sebagai partai yang mencla-mencle dan sangat pragmatis (terkait isu unit kerja bikinan presiden itu lho). Saya rasa, sebagai sebuah partai korup yang telah berkontribusi besar bagi kehancuran bangsa ini, hal seperti itu memang sudah merupakan kewajaran. Tidak ada gunanya untuk dianalisis sebenarnya. Lebih baik dibubarkan saja.
Iran masih bersikukuh untuk melawan Amerika dalam pembangunan instalasi nuklir. Saya harap ini tidak berubah.
Jumlah orang miskin di Indonesia masih terus naik. Ini trend yang masih tetap terjaga nampaknya. Dan pemerintah masih kurang berpihak pada petani. Setelah impor beras, maka sekarang pupuk menjadi mainan. Oke, modus operandinya berubah memang, tapi toh mentalitasnya masih sama saja. Yang berkuasa berhak menindas yang tidak punya suara, meskipun berjasa.
Kereta ekonomi jabotabek masih tetap penuh-sesak-padat, dan para penumpangnya masih mendapat pendapatan riil yang ”segitu-segitu aja”. Masih ada orang tertabrak kereta hampir setiap hari di berbagai stasiun. Dan masih banyak copet yang tidak jera digebugi berkali-kali.
Ada seorang wanita cantik di kereta express tanah abang (jadwal keberangkatan 8.09) yang sampai sekarang masih belum saya kenal. Dan sepertinya ini memang tidak akan berubah... ya sudalah...
Terakhir yang tidak berubah? Mmmm.... kebiasaan saya untuk menulis panjang. Ini contohnya.
Yah...
Mungkin itu dulu, perkembangan terakhir di dunia selama beberapa minggu tidak mengunjungi blog ini. Tentu, tidak semuanya saya tulis, berhubung tentu akan menghabiskan sangat banyak waktu (baik bagi saya yang menulis maupun anda yang membaca) kalau itu terjadi.
Intinya?
Yah, saya kembali =D
Anda sendiri, apa kabar?
No comments:
Post a Comment