Monday, November 28, 2005

Pilih mana? ngomong "alhamdulillah..." atau "kacrut !" ???

yap, sebuah pagi yang biasa di Kota Bandung...

Sejak setengah tahun terakhir pada tahun pertama kuliah, saat masih gundul baru selesai di-OS, ritual pagi di Bandung buat saya masih belum berubah, dan tidak pernah kehilangan kenikmatannya...

Sebatang Dji Sam Soe, satu mug kopi kental racikan sendiri (kadang tambah susu kalau sedang lapar), dan sepotong roti seharga 500 perak dari warung di sebelah kosan (isi roti disesuaikan dengan yang tersedia di warung, kadang-kadang kalau roti habis bisa diganti dengan bakpia isi keju yang harganya sama, 500 perak). Semua itu dinikmati dalam waktu kurang lebih setengah jam setelah sholat subuh dan olah raga pagi (jalan kaki ke warung di sebelah kosan), sambil menonton acara-acara ga jelas di tipi atau duduk di luar menikmati hawa dingin yang mulai merayap naik (ini kalo bangunnya pagi, sebelum jam setengah 6. Kalo bangunnya siang, menikmati pemandangan keluarnya anak2 kosan sebelah yang khusus perempuan untuk pergi kuliah, sebelum menyadari kalo ternyata saya sendiri udah telat buat kuliah pagi, sekali lagi, dan lagi-lagi...telat...). Kadang memeluk gitar sambil memetik senar-senarnya dengan lembut juga jadi pelengkap. Menyanyi agak kurang bisa dinikmati, berhubung pita suara dan tenggorokan masih mengkerut sisa dinginnya udara malam... yap, itulah sarapan saya setiap pagi waktu masih kuliah di Bandung... Ini sebabnya saya paling merasa aneh kalo ada orang yang sarapannya nasi atau makan berat lainnya...

Aaahh... pagi yang indah... salah satu sebab kenapa saya selalu merindukan bandung, dan biasanya setiap akhir pekan masih bulak balik jakarta-bandung, adalah ingin merasakan lagi pagi seperti itu, walaupun hanya 2 hari (sabtu dan minggu)... salah satu suasana yang pas untuk dapat inspirasi, dan cara yang efektif untuk mendorong perut supaya cepat mulas (perpaduan antara kehangatan kopi, kentalnya asap rokok, dan dinginnya angin pagi di bandung yang masuk ke pusar...).

Tapi pagi ini... masih di Bandung... semuanya berubah dalam sekejap....

Semua hanya karena... INI HARI SENIN !!!!

Pulang malam dari ujung berung ke Dago, baru sampai ke rumah jam setengah 11, hati ini ga kuasa menahan keinginan main NBA Live di komputernya si fahmi, padahal besok subuh harus ke Jakarta, kalau bisa naek kereta parahyangan jam 4, paling lambat jam 5, dan kereta parahyangan jam 6 adalah bencana, karena terlalu ngepas! Pasalnya, hari ini saya harus presentasi didepan direktur POD (pak Dedy), jajaran kasubdit di direktorat POD (mami, papi, dan oom), dan kawan-kawannya... Mitra kerja menyusun bahan presentasi di tempat lain, sehingga harus ada koordinasi dulu sebelum presentasi! Yang lebih parah adalah, presentasinya belum jelas jam berapa!!! (disesuaikan dengan jadwal bapak2 dan ibu hari ini...).

Mestinya tadi malam saya bertindak cepat, sesuai rencana yang telah saya buat, nyalakan komputer fahmi, burn file2 bahan presentasi yang sudah diketik 2 hari sebelumnya, JANGAN MELIRIK ICON NBA-Live, dan segera pergi tidur supaya bisa tidur dengan nyaman, bangun jam setengah 3, sarapan (sesuai ritual, dan sambil manasin air), mandi air hangat, pergi ke stasiun jam 3.15 subuh, pesan kereta, kereta berangkat jam 4 pas, sholat subuh di kursi kereta, sampai jakarta jam 7 (paling lambat jam setengah 8 lah), sampai kantor cek e-mail dulu, siapkan bahan2 yang belum selesai diketik sampai jam 9an, lalu koordinasi dengan mitra kerja saya, dan jam 11 semestinya kami sudah siap untuk presentasi pukul berapapun!!! Ya, namanya juga alumnus planologi ITB, sejak dulu saya sadari, saya seorang PERENCANA YANG HEBAT !!!!!!

Tapi ternyata...
Manusia seperti saya bisa berencana kapan saja... dan bisa melanggar rencana saya sendiri itu kapan saja... hiks...

KESALAHAN PERTAMA adalah ketika tadi malam baru sampai rumah, jam setengah 11, menyalakan komputer fahmi, ICON PERTAMA yang menggantung di mata saya adalah... NBA-Live... dan saya tergoda, oleh godaan syaitan yang terkutuk, untuk main NBA-Live, sampai lupa waktu. Begitu saya melihat HP saya, ternyata sudah jam... SATU !! "Kampring!!"

Keputusan langsung saya ambil (yang ternyata menjadi KESALAHAN KEDUA saya). "Burn CD-nya besok subuh aja, sambil sarapan (soalnya agak lama nih), sekarang langsung tidur!!!"

Alarm di HP langsung saya stel, jam setengah 3! langsung naik tempat tidur, dan letakkan HP di sebelah kepala. lalu tidur... nyenyak... nyenyak sekali...

tiba-tiba, kepala saya bergetar... bergetar hebat... saya terbangun dengan malas... ternyata HP yang bergetar-getar, ada yang menelpon... "jam segini?", pikir saya.

"Assalamualaikum..."
"wa'alaikum salam... Wan, udah nyampe mana? udah di kereta kan?"
"Ha???"

saya masih belum sadar apa yang terjadi, sampai saya menyadari ada seberkas cahaya yang masuk ke kamar saya melalui jendela... CAHAYA MATAHARI !!!! ini jam 6.15 !!!

"......" (tidak mampu bereaksi... terbayang sudah presentasi yang hancur siang ini...)

KESALAHAN KETIGA saya ternyata adalah... sehebat apapun HP saya menggetarkan kepala saya jam setengah 3 tadi, SAYA TIDAK BANGUN! atau... saya bangun, mematikan alarmnya, lalu tidur lagi tanpa sadar (wallahualam).

Suara di telpon berusaha memberi harapan...

"Ha? Baru bangun? tenang yah, tenang !!! Ntar di-sms-in jadwal kereta!"

SMS masuk, ada kereta jam setengah 9, parahyangan... ada alternatif lain, ArgoGede jam setengah 8. Selisih 35 ribu... untuk presentasi, menyelesaikan pekerjaan, dan menyelamatkan integritas (kalau masih ada) !! SAYA HARUS NAIK ARGOGEDE ITU !!!!

kopi dan rokok tinggal angan-angan... selamat tinggal ritual pagi... =((

Sholat subuh (dengan ditemani matahari pagi) selesai! Langsung mandi!!!

ternyata... si teteh lagi nyuci baju di kamar mandi... TIDAAAAKKKK!!!

"teh, punten, harus mandi sekarang nih"
"eeeh, mas awan, teu didamel? di Bandung keneh ? (eeeh, mas awan, ga kerja? masih di Bandung?)"
"Justru itu teh! saya harus mandi sekarang... punten pisan..."

Seluruh proses yang tidak perlu saya ceritakan disini selesai pada pukul 07.00, dan saya siap berangkat pukul 07.05 WIB.

Sebuah pikiran bodoh terlintas... "Sekarang saya tau apa yang ada di dalam pikirannya Nicolas Saputra saat memerankan Joni dalam Janji Joni"
dan kebodohan itu terwujud...

LARI PERTAMA dimulai dari depan pintu ke perempatan terdekat yang ada ojegnya. Naik ojeg 2000 rupiah sampai depan jalan Bangbayang. "Angkot tercepat yang bisa mencapai Stasiun dari sini adalah angkot Dago-Stasiun", pikir saya. Ternyata, mungkin berhubung hari senin, kemacetan terjadi mulai dari simpang sampai depan Bangbayang, dan tidak ada satupun angkot Dago-Stasiun, yang ada Kelapa-Dago.

LARI KEDUA kemudian dimulai dari bibir jalan Bangbayang sampai ke pasar Simpang, cukup dekat, tapi cukup ngos-ngosan karena tidak sempat sarapan.

Dengan sigap saya melompat ke dalam Angkot Caringin Sedang Serang yang baru saja mau pindah ke gigi 2 setelah menurunkan penumpang di pasar Simpang...
"Saya tidak akan sempat..." pikir saya... entah berapa kali saya beristigfar dalam angkot itu, sambil mengutuk NBA Live di komputer Fahmi...

Subhanallah, jalan tidak macet, dan si supir ngebut!! (sepertinya dia juga lagi terburu-buru, mungkin ingin buang air kecil, atau mungkin juga dia bisa telepati, karena didalam otak saya beberapa kali terlintas sebuah pikiran... "kalo ni supir ngebut dan gw selamat sampe stasiun sebelom setengah 8, ni supir gw bayar 5 rebu deh, kalo perlu 10 rebu"). Satu-satunya halangan adalah anak2 mahasiswa yang turun di kampus tercinta untuk kuliah pagi, sehingga menghambat laju angkot.

Dan ternyata benar, 7.18 WIB, angkot berbelok ke arah RS Mata Cicendo. Sangat cepat !!! Tapi ternyata, tepat didepan RS Mata Cicendo, MACET!!! mungkin macetnya sampai stasiun...

"Sialan! tinggal 1 belokan lagi!!"

LARI KETIGA kemudian dimulai dari depan RS Cicendo sampai Stasiun Bandung.... Secepat apa saya tidak tahu, tapi mengingat kemeja dan celana saya sama2 berwarna hitam legam (ditambah jaket dan tas yang juga hitam), mungkin saya hanya terlihat seperti bayangan yang berkelebat di trotoar...

07.29 WIB! Gerbang Stasiun!
Lari lebih cepat!!!

07.31!! depan loket ArgoGede....
alhamdulillah.... sepertinya saya pembeli terakhir, terdengar panggilan TERAKHIR untuk penumpang Argogede jam 07.30... LARI KEEMPAT, menuju gerbong empat di kereta, kursi 8-B!

"Wah, gimana sih ni kereta, perginya terlambat 5 menit... ckckck... hehe, alhamdulillah, terima kasih Allah"

Jakarta, 10.30 WIB :
"ojeg mas?"
"....." (biar cepat lah!) "ke Taman Suropati berapa?"
"Taman Suropati ya? 15 deh!"
"HAH!!?! Emang bensin udah jadi 10 rebu??"
"yah, mas, 10 ribu deh?"
"...." (biar cepat lah!) "oke"

Ruang ILGR, Bappenas, 10.40 WIB, integritas saya terselamatkan... rekan kerja saya belum datang, dan para petinggi belum menelpon untuk mencari saya... cepat ! segera masukkan CDnya, lalu perbaiki yang belum selesai, lalu bikin presentasi, lalu... blablabla, lalu...

"CD??? GW LUPA NGE-BURN CD!!!!"

lemas... sia-sia sudah ketikan 2 hari...

TIDAK!!! SAYA HARUS BERJUANG!!!

SMS masuk, dari rekan kerja, "wan, kita presentasi jam 2! bahan2 saya kirim via e-mail ya, saya datang jam setengah 2!"
Wah, berarti tidak bisa koordinasi, tapi gapapa, berarti ada waktu untuk mengetik ulang sebisanya.

saya ketik ulang semuanya, harus bisa... dan jari ini tidak berhenti menari sampai jam setengah 2, sampai tiba2 ada telpon untuk saya... seorang petinggi mencari saya... "mampus gw, belom beres, teman belom datang pula"

"halo pak?"
"halo, wan? gimana persiapan presentasinya?"
(glek) "siap pak" (tangan menggeplak jidat... "mati gw")
"blablabla"
"blablabla"
"iya nih wan, lagi pada di daerah, cuma ada saya doang, presentasinya diundur ajalah, minggu depan kayanya baru pada ada lagi... kamu benerin aja lagi ya.."
"..."
blablablabla
blablabla

Berhubung sebelum menulis postingan ini, saya baca postingan si Kendi (www.maryandi.blogspot.com) tentang sepak bola dan kehidupan... saya sepakat sama kendi, hidup ini kadang-kadang sama dengan sepakbola. sekarang ini mungkin analoginya, saya sedang mencoba menembak bola ke gawang, ketika hampir gol, ternyata gawangnya dipindah orang!! tapi alhamdulillah juga, karena sebenarnya, bola yang mau saya tendang itu sebenarnya masih kempes, belum sempat dipompa, paling-paling kalo saya tendang juga bakal ketangkep sama kiper...

Pilih mana? ngomong "alhamdulillah..." atau "kacrut!!" ???

Senin, 28 November 2005!!!

No comments: