Tuesday, December 28, 2010

Surat Untuk Firman

Sebuah tulisan dari E.S. ITO, seorang blogger dan penulis beberapa buku. Tulisan yang sangat bagus tentang perjuangan timnas besok (29/12/2010) melawan Malaysia di final piala AFF. Sepakat sekali, sepakbola memang bukan tentang menang atau kalah. Sepakbola adalah tentang kegembiraan. Makanya saya ga ngerti kenapa orang banyak menggemari suatu tim sepak bola karena banyaknya piala yang mereka miliki. Saya menggemari tim sepak bola yang memberi saya kegembiraan ketika menontonnya.

Dan Timnas Indonesia, diluar kebanggaan yang diberikannya, jangan sampai lupa memberikan kegembiraan bagi diri mereka sendiri dan bagi bangsa ini.

Selamat membaca.



SURAT UNTUK FIRMAN

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?

Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.

Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.

Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang.

Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa.

Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan.

Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan.

Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.


Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!


NB: Tulisan aslinya bisa dilihat di http://itonesia.com/surat-untuk-firman/

Monday, December 27, 2010

Syukurlah Saya Ganteng...

Kalo cowok ganteng pendiam
cewek2 bilang: woow, cool banget…
kalo cowok jelek pendiam
cewek2 bilang: ih kuper…

Kalo cowok ganteng banyak omong
cewek2 bilang: supel... ramah... perfect!
Kalo cowok jelek banyak omong
cewek2 bilang: bawel amat kaya bukan cowok!

kalo cowok ganteng jomblo
cewek2 bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek2 bilang: udah jelas…kagak laku…

kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek2 bilang: nobody’s perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek2 bilang: pantes…tampangnya kriminal

kalo cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman
cewek2 bilang: wuih jantan…kayak di filem2
kalo cowok jelek nolongin cewe yang diganggu preman
cewek2 bilang: pasti premannya temennya dia…

kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek2 bilang: klop…serasi banget…
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek2 bilang: pasti main dukun…

kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek2 bilang: emang mirip-mirip bule sih…
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek2 bilang: pasti ibunya Jawa bapaknya robot…

kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek2 bilang: perasaannya halus…penuh cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek2 bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi…

kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek2 bilang: matching…keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek2 bilang: mas majikannya mana?…

kalo cowok ganteng males difoto
cewek2 bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek2 bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?…

kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek2 bilang: wah kayak lorenzo lamas…bikin lemas…
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek2 bilang: awas!! mandragade lewat…

kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek2 bilang: ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek2 bilang: naluri pembantu, emang gitu…

kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek2 bilang: let me be your shoulder to cry on
kalo cowok2 jelek bersedih hati
cewek2 bilang: cengeng amat!!…laki-laki bukan sih?

Untunglah saya ganteng. Saya amat bersyukur...